Tearmoon Empire Story (WN)
Hikayat Kedirajaan Tearmoon
Lakon 1 - Tuan Putri Yang Terpancung
Penulis: Mochitsuki Nozomu
74 - Dadu dalam genggaman Mia
Ada kotak perhiasan bernama “Kotak Kutukan Putri Mia”. Kotak itu ditutupi dan dihiasi dengan batu-batu mulia mewah dan permata-permata langka; kotak itu juga dihias dengan karya seni indah mempesona. Kotak itu juga dikenal sebagai kotak terkutuk yang terus mengundang kehancuran bagi banyak para pemiliknya. Diketahui secara luas bahwa pemilik pertamanya adalah Mia Luna Tearmoon, sang tuan putri terpancung, namun nama orang yang membuat kotak tersebut mengejutkannya tidak diketahui.
Itu sebenarnya dibuat atas permintaan Viscount Berman. Dia adalah seorang bangsawan yang wilayahnya berada di sebelah wilayah Rudolvon. Hampir tidak ada orang yang kenal atau tahu tentang Viscount Berman. Dan lebih sedikit lagi mereka yang mengetahui bahwa tindakannya-lah yang menyebabkan jatuhnya Kedirajaan secara tidak langsung.
"Viscount Berman, seperti yang diharapkan. Count Rudolvon tidak menyetujui permintaan itu."
"Jangan anggap dia Count! Tanggalkan gelar itu saat merujuknya. Dia hanya seorang Outcount!”
Viscount Berman bergetar dengan amarah setelah menerima laporan dari seorang pelayan rendahan.
"Bangsawan udik sialan…"
Semuanya dimulai dengan omong kosong ini.
—
"Meski begitu, saya tidak mengerti mengapa Viscount Berman, yang merupakan bangsawan pusat bertradisi dan bergengsi, memiliki wilayah yang lebih kecil dibandingkan dengan bangsawan baru, Outcount Rudolvon."
Ucap seorang sesama bangsawan di salah satu acara pesta.
Berman mengerutkan keningnya karena tidak senang…
"Walaupun wilayahnya lebih luas, namun sebagian besar merupakan lahan pertanian atau kawasan hutan. Jadi, tidak ada yang benar-benar bisa dibanggakan mengenai hal itu."
“Meski begitu, jika itu saya, saya tidak ingin dilampaui oleh outcount sepertinya dengan cara apa pun. Tapi jika Viscount tidak peduli, kurasa itu bukanlah masalah."
Berman mencoba membantah, tapi menurutnya perkataan bangsawan itu masuk akal.
Sangat tidak menyenangkan baginya untuk berpikir bahwa ada aspek dimana dia dikalahkan oleh orang udik.
Pria itu berbisik di telinganya.
"Jika saya boleh memberikan saran kepada Viscount Berman, yang perlu anda lakukan hanyalah menebangi hutan Sealence."
"Hutan Sealence?"
Hutan Sealence merupakan kawasan hutan luas yang berada di antara wilayah Viscount Berman dan Count Rudolvon. Tidak ada garis batas yang menandai perbatasan antara kedua wilayah mereka. Secara umum disepakati bahwa tempat berakhirnya Hutan Sealence di kedua sisi adalah garis batasnya.
"Begitu, jika saya menebangi hutan dari sisiku, maka saya dapat memperluas wilayah saya secara luas."
Karena Hutan Sealence dianggap tidak dimiliki oleh bangsawan mana pun, menebanginya berarti bisa memperluas wilayah. Meskipun ini mungkin ide yang egois, ini bukanlah ide yang aneh bagi seorang bangsawan pusat.
Viscount Berman segera mulai bertindak. Tapi ada masalah.
Suku Lulu, suku kecil yang tinggal di hutan, menentang pembukaan lahan hutan dan memulai perlawanan. Mereka rela mati demi mempertahankan tanah kelahiran mereka di hutan.
"Orang-orang rendahan kurang ajar…"
Viscount segera membawa masalah ini ke Kementerian Rembulan Hitam yang membidangi urusan militer. Akibat tindak penyuapan yang dilakukannya, satu kompi pasukan segera diberangkatkan. Namun, komandan kompi yang diutus menolak untuk terlibat pertempuran dengan suku Lulu.
"Misi yang ditugaskan kepada saya adalah untuk menjaga keamanan."
Bagaimanapun, mereka tidak diperintahkan untuk memulai pertempuran melawan suku Lulu. Jadi, mereka berkemah di luar hutan dan tidak memasuki hutan untuk melawan Lulu.
"Tidak berguna! Mereka tidak mendengarkanku!"
Viscount yang frustrasi memikirkan skema untuk mengatasi situasi ini. Dan ide itu adalah dengan menggunakan hadiah. Hadiah untuk Putri kesayangan Sang Diraja, Mia Luna Tearmoon. Strateginya sangat sederhana. Buat kotak perhiasan yang megah dan gunakan kayu yang sangat langka yang hanya dapat ditemukan di Hutan Sealence. Kayu itu adalah pohon yang disebut “Tanduk Unicorn.” Dan dia bahkan akan memasang ukiran kecil. Ini akan menampilkan keindahan Tanduk Unicorn.
Kemudian dia akan menyatakan, "Jika Tuan Putri menginginkan, saya dapat membuat barang yang sama sebanyak yang anda inginkan… tetapi untuk melakukan hal itu, saya perlu mendapatkan kayu dari hutan tertentu…" Kemudian dapatkan dukungan dari Mia. Tentara Kedirajaan akan bergerak dan akan mudah untuk memusnahkan suku Lulu. Skema inilah yang dia pikirkan.
Pada saat yang sama, Viscount sedang memikirkan rencana lain. Mereka akan menculik anak-anak suku Lulu dan menjualnya kepada para pedagang budak. Dia kemudian akan melimpahkan hal ini sebagai hasil tindakan tentara kedirajaan. Suku Lulu akan murka dan pasti akan aktif menyerang para tentara. Jika itu terjadi, maka akan terjadi pertempuran. Dan pastinya suku Lulu akan musnah. Itu berarti dia tidak perlu menunggu selesainya kotak perhiasan itu.
Itu adalah strateginya, namun strategi itu tidak pernah benar-benar terealisasi.
“Baru-baru ini, Tuan Putri memiliki benda favorit berupa hiasan rambut tanduk unicorn… Beliau bahkan memakai hiasan rambut tanduk unicorn itu setiap hari…"
Desas-desus semacam itu sampai ke telinga Viscount. Jika itu benar, maka dia tidak perlu membuat kotak perhiasan apa pun. Tanduk Unicorn tumbuh tepat di Hutan Sealence. Jika hiasan rambut cukup untuk membuat sang Putri bahagia, maka dia dapat memesan untuk membuatnya. Pembuatannya jelas lebih murah dan cepat dibandingkan dengan kotak perhiasan. Jadi, dia bersiap untuk segera mendapatkannya…
—
Dengan demikian, aliran sejarah akan berubah. Bagaimana? Itu tergantung pada Mia. Dia sekarang menggenggam dadu yang akan menentukan nasib dirinya sendiri dan nasib dari Kedirajaan.
"Putri Mia, Viscount Berman telah memohon untuk pertemuan dengan anda…"
"Oh, siapakah dia? Itu nama yang belum pernah diriku dengar sebelumnya."
Takdir akan segera muncul di hadapan Mia dalam wujud seorang pengunjung. Mia belum menyadari bahwa dia sedang berdiri tepat di atas titik balik takdirnya.
💠.🔸.ðŸ’
0 Komentar
Berkomentarlah seperti manusia yang beradab!