Tearmoon Empire Story I - Bab 46

Sesuaikan besar teks:
Tearmoon Empire Story (WN)
Arc 1 - Tuan Putri Yang Terpancung






Src: https://ncode.syosetu.com/n8920ex/48







46 - Putri Mia bergabung dalam Klub


Ada banyak klub yang berdiri di Akademi St. Noel.
Sebagai misal, ada Klub Akademik yang bertujuan meningkatkan kemampuan akademik. Lalu ada Klub Seni Tarung yang bertujuan untuk mengasah dan meningkatkan keterampilan seperti seni berpedang, seni bertombak, dan seni lain. Kemudian ada pula Klub Hobi semacam Klub Pesta Teh yang populer di kalangan para putri bangsawan.
Ada berbagai macam klub yang tersedia yang akan memenuhi keinginan para siswa berkelas itu.
Sementara itu, terdapat satu klub yang diincar oleh Mia.
Dan itu adalah....

"Pastinya disini."

Tempat yang Mia kunjungi adalah Istal.

"Seperti yang diharapkan dari Akademi St. Noel."

Terdapat lebih dari 30 ekor kuda yang ada didalam Istal. Jumlah itu menyaingi jumlah yang terdapat di Istal Pasukan Penjaga Kaisar.
Menyaksikan ada seorang dengan penampilan tuan putri kecil mengamati kuda-kuda dengan penuh minat, membuat para siswa yang merupakan anggota dari Klub Berkuda gugup.
Dan nyatanya, siswi perempuan sangatlah jarang untuk mendatangi istal.
Bau khas dari kuda adalah sesuatu yang sangat asing di pulau ini, dan banyak dari para gadis tidak menyukainya. Dengan demikian, kejadian seperti kemunculan seorang tuan putri dari kekaisaran besar disana pastilah hal yang menggemparkan.
Sementara semua siswa ragu untuk menyapa Mia, salah satu dari para siswa melangkah maju menuju Mia.
Ini adalah konten terjemahan yang diterjemahkan di pemudatunawisata.my.id, jadi pastikan membaca dari sini ya!
"Ada gerangan apa anda berada di tempat seperti ini, Nona muda? Apakah anda tersesat?"

Sosok pemuda yang berbicara padanya tanpa ragu adalah seorang siswa menengah atas tahun kedua, lima tahun lebih tua dari Mia. Ia memiliki tubuh yang gempal dan berkulit kecokelatan, dan pula, Mia mengenali sosoknya.

"Wah...? Dirimu, kalau tidak salah dirimu adalah yang membawa kuda pada pesta kala itu, bukan?"
"Ah, jadi anda adalah nona muda waktu itu?"

Tampaknya dia mengingatnya juga. Ia menepuk dahinya dan tertawa.
Pada hari itu, tepat sebelum pesta, kuda yang bersin dan menyebabkan kekacauan pada Mia, dialah orang yang membawanya.

"Saya minta maaf akan hal itu, Saya adalah Lin Ma long, ketua dari Klub berkuda, Saya dari tahun kedua tingkat menengah atas."
"Diriku adalah Mia Luna Tearmoon."

Mia mengangkat ujung roknya, dan memperkenalkan diri dengan hormat.

"Berdasarkan dari nama dirimu, apakah dirimu berasal dari Kerajaan Kiba?" (PTW/N: Kerajaan Kavaleri, Kiba (Kiba Oukoku), Equestrian (Berkuda)...| "Lin Ma Long" bagian "Ma" berarti kuda....| Kiba, bagian "Ba" bisa dibaca "Ma" juga yg berarti kuda...| Kiba kalo secara mandarinnya QiMa...| masih mbingungin ini milih namanya, X'D)
"Benar, ini adalah suatu kehormatan untuk dikenali oleh seorang Tuan Putri dari Tearmoon."

Ma Long terkekeh, namun dalam sekejap tatapannya berubah menjadi serius.

"Jadi ada apa gerangan anda berada di tempat ini? Apakah anda datang kesini untuk mengeluh atas kejadian tempo hari? Saya harap anda tidak membuat permintaan semacam menyingkirkan kuda itu."

Pernah suatu ketika, ada seorang siswi yang membentaknya untuk membunuh kuda yang telah bertindak kasar padanya. Jika Mia datang hanya untuk menyampaikan suatu keluhan, maka itu tidaklah apa. Namun jika Mia membuat semacam permintaan yang sama seperti siswi kala itu, maka itu.....

"Menyingkirkannya? Mengapa diriku harus?"
"Karena, kuda itu telah mengacaukan gaun anda?"
"Ooh, itu sama sekali bukanlah masalah besar."

Mia tertawa.
Dalam pandangan Mia, sangat jelas mana yang lebih penting, Ia takkan mampu untuk lari dari Tentara Revolusi, namun kuda mampu.

"Diriku datang hanya untuk mengunjungi Klub Berkuda."

Mia memiliki alasan yang kuat untuk bisa menunggang kuda.
Suatu ketika, ketika ia dikejar oleh Tentara Revolusi, ia mencoba melarikan diri dengan kereta kuda, namun karenanya, ia dengan mudah tertangkap. Sangat mustahil bagi seekor kuda besar untuk bisa melarikan diri dari kejaran pasukan kavaleri sambil membawa kereta kuda yang berat.
Alangkah lebih baik jika revolusi tidak terjadi. Namun, jika hal itu terjadi, Mia harus kabur dam melarikan diri ke negara tetangga secepat mungkin.
Untuk itu, ia harus mampu menunggang kuda.
Jika itu demi menghindari takdir pemancungannya, Mia dengan lapang dada akan tersenyum dan mentolerir seekor kuda, meski itu adalah kuda yang telah menyemburkan ingus pada dirinya, selama kuda itu bersedia ditunggangi olehnya.

"Mengunjungi, ya...."
Ini adalah konten terjemahan yang diterjemahkan di pemudatunawisata.my.id, jadi pastikan membaca dari sini ya!
Ma Long menganggukkan kepalanya.
Sungguh sulit dipercaya bahwa seorang tuan putri dari Kekaisaran Tearmoon memiliki minat pada Klub Berkuda, apalagi baginya yang merupakan seseorang dari Kerajaan Kiba, yang bisa dikatakan telah menunggang kuda sejak lahir.
Pertama, bagi seorang keturunan bangsawan, menunggang kuda bukanlah suatu hobi yang elegan. Keterampilan itu dimaksudkan tidak lain untuk tujuan berperang.
Untuk itu, keterampilan itu sangatlah diperlukan bagi laki-laki, namun tidak bagi perempuan. Namun bukan berarti bahwa tidak ada siswi yang memiliki keterampilan tersebut, ada segelintir siswi yang memilikinya untuk mendukung hobi berburu mereka....
Namun sejauh yang dilihat Ma Long, Mia sama sekali tidak tampak lihai menangani busur.

"Saya tidak keberatan jika anda berkunjung untuk melihat-lihat, tetapi apakan anda memiliki niatan untuk bergabung?"
"Apakah dimungkinkan bagi diriku untuk dapat menunggang kuda pabila diriku bergabung dalam Klub?"
"Hal itu yaaa, tentu saja..... Apakah anda sungguh ingin mampu menunggang kuda?"
"Eee, tentunya."
"Mengapa?"
"Karena itu dapat membawa diriku pergi menuju tempat yang jauh."

Karena dengan keterampilan berkuda dapat membawanya sejauh mungkin dari Tentara Revolusi.
Menunggang kuda adalah cara yang realistis untuk melarikan diri, Mia percaya akan hal itu tanpa keraguan sedikitpun.

"Begitu....."

Jawaban Mia bergema di relung Hati Ma Long.
Karena pernyataanya itu adalah suatu kepercayaan yang terukir dalam pada bangsanya sejak usia dini.
Kuda adalah sahabat karib yang kan meninggikan seseorang, memperluas pandangan, serta membebaskan jiwa jua. Perkataan semacam itu mustahil kan terucap dari lisan seseorang yang hanya memandang kuda tak lebih dari sekedar alat perang, pun juga sekedar hewan peliharaan belaka.

――Nona muda ini, terlepas dari penampilannya, kupikir dia bukanlah hanya sekedar 'Tuan Putri' belaka.

"Putri Mia, ada apa gerangan, anda disini?"

Saat itu, suatu suara yang tak asing, terdengar.







~"(This is a Translation Content of pemudatunawisata.my.id. so, read only on my site)"~




[Akhir Bab]





Terima kasih telah membaca disini

Bila ada salah-salah kata, dsb. bisa beritahu di komentar.



Terima Kasih Telah Singgah!

😁👍



Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak berupa komentar

Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mendukung


DAME DESU YOOO~
SORE WA HARAM DESU!!!

Terima Kasih Telah Singgah!

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak berupa komentar
Pertimbangkan pula untuk mendukung
Bab Sebelumnya
Daftar Isi
Bab Selanjutnya

Posting Komentar

0 Komentar