Tearmoon Empire Story I - Bab 70

Atur ukuran font:
Tearmoon Empire Story (WN)
Hikayat Kedirajaan Tearmoon
Lakon 1 - Tuan Putri Yang Terpancung

Penulis: Mochitsuki Nozomu


70 - Pembicaraan Niaga

Ayah Chloe, Marco Forkroad, memulai bisnisnya dari nol dan membuatnya tumbuh menjadi perusahaan besar selama sepanjang hidupnya. Dia adalah seorang niagawan dengan wawasan mendalam dan penilaian yang tenang, oleh karena itu, dia sangat dihormati oleh orang-orang yang berprofesi sama.

Dia mendaftarkan putrinya di Akademi St. Noel semata-mata untuk masa depan putrinya. Dia menginginkan pendidikan terbaik untuk putrinya di lingkungan terbaik di benua. Juga mengetahui bahwa putrinya adalah seorang pemalu, dia berharap agar putrinya bisa mendapatkan teman di sana. Tempat itu adalah akademi untuk para bangsawan, jadi akan sangat bagus jika putrinya bisa menjalin koneksi di sana juga. Yah, bagaimanapun juga, dia adalah seorang niagawan.

Dia memiliki pandangan yang tajam terhadap uang. Selalu mencari setiap jengkal peluang. Mottonya adalah memanfaatkan setiap jengkal peluang dan menjadikan segalanya menjadi peluang.

Namun bahkan dia tidak akan pernah menyangka bahwa putrinya akan berteman dengan seorang Tuan Putri dari Kedirajaan Agung.

-Putriku, itu bagus kamu berteman dengan Sang Putri. Sebagai ayah, ayah ikut berbahagia untukmu, tapi bisakah kamu sedikit menurunkan spesifikasi pemilihan temanmu, atau ayah mungkin akan mati karena serangan jantung sebelum ajal ayah tiba.

Meskipun dia mempunyai pemikiran seperti itu, dia memutuskan untuk mengunjungi ibu kota Tearmoon. Akan salah jika dia tidak memanfaatkan keberuntungan seperti itu di hadapannya, dan dia juga ingin menyapa teman pertama dari putrinya. Kebetulan dia juga sedang memiliki kesepakatan bisnis disana, jadi ini adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi Yang Mulia Putri. Berpikir bahwa Kebijaksanaan dari Kedirajaan yang dirumorkan akan memiliki waktu yang sibuk, dia mencari tempat tinggal sampai dia mendapatkan balasan atas permintaan audiensi.

-Kupikir aku harus menunggu lebih dari sepuluh hari… Tapi tidak disangka akan bertemu dengan beliau secepat ini.

Saat Marco disambut di ruang audiensi, dia langsung melihat seorang gadis dengan senyum ceria – Sang Tuan Putri, Mia Luna Tearmoon. Dia persis seperti yang dijabarkan Chole padanya. Seorang gadis dengan pancaran kecerdasan di matanya.

"Saya merasa terhormat bisa bertemu dengan Anda, Yang Mulia Putri. Nama saya Marco Forkroad, ayah dari Chloe. Saya adalah kepala kongsi dagang, tetapi saya memiliki gelar bangsawan sebagai seorang ksatria."

"Diriku menyambut engkau, Tuan Forkroad. Bagaimanakah gerangan kabar dari Chloe?"

"Dia dalam keadaan sehat, Yang Mulia…"

Setelah melanjutkan percakapan sementara waktu, Mia terdiam sejenak. Kemudian dia melanjutkan percakapan lagi…

"Omong-omong, Tuan Forkroad, Diriku ingin tahu apakah diriku boleh menanyakan sesuatu hal kepada engkau. Apakah mungkin dalam kapasitas engkau untuk membawa barang-barang dari seberang laut?"

Ucap Mia dengan nada tenang yang serius.

"Eh? Ya, dalam kapasitas kami itu memungkinkan. Kami memiliki banyak kapal dagang, jadi jika Anda ingin memesan sesuatu, kami akan dengan senang hati membantu Anda."

Merasa bahwa ini adalah peluang bisnis, Marco memasang senyum pedagang terbaiknya.

"Jadi, barang apakah yang Anda butuhkan, Yang Mulia? Ataukah itu karpet? Barang-barang di seberang berkualitas baik dan cukup populer di kalangan bangsawan Kedirajaan…"

"Barang itu ialah gandum."

"Gandum?"

Mata Marco terbelalak dengan ketidakpercayaan dan keterkejutan saat mendengar permintaan Mia.

Membawa gandum dari seberang laut… tidak masuk akal dari segi bisnis. Tidak… bukan hanya dari segi bisnis… tapi itu tidak masuk akal sama sekali! Sebab, gandum tidak harus didatangkan dari seberang laut. Gandum dapat diperoleh baik di Kedirajaan maupun di negara tetangga. Tidak ada alasan untuk menghabiskan waktu dan sumber daya untuk membawanya dari tempat yang jauh, terutama dengan menggunakan kapal.

Belilah di tempat yang "ada" dan jual dengan harga tinggi di tempat yang "tidak ada". Itu adalah dasar dari bisnis. Jika makanan habis saat kelaparan, maka dia mungkin mendapat untung. Namun pada saat normal, tidak mungkin dia dapat menutup biaya pengiriman dan transportasi saja.

Lagi pula, orang-orang hanya pergi ke toko lokal untuk membeli gandum yang ada di sana. Siapa yang mau membayar lebbih untuk gandum impor padahal rasanya sama dengan gandum lokal?

-Tentu saja, ini bukanlah segalanya…

Marco secara naluriah mengalihkan pandangannya ketika Mia menambahkan syarat.

"Ada persyarat tambahan. Harga haruslah ditetapkan diawal dan ada jaminan harga tidak akan berubah dalam keadaan apapun."

"Itu…?"

"Bahkan jika terjadi kelaparan, Diriku tidak akan mengizinkan engkau melambungkan harga."

"Tadi itu…"

Itu permintaan yang gila. Jika Kongsi Dagang Forkroad menerima ini, maka mereka benar-benar gila. Tentu saja, bagi Kedirajaan Tearmoon, sangat masuk akal untuk mengamankan pemasok bahan makanan kalau-kalau terjadi sesuatu… tetapi bagi Kongsi Dagang Forkroad…

-Tidak, kesepakatan ini terlalu sepihak… tidak ada manfaatnya bagi pihak kami.

Marco putus asa. Tapi kemudian dia menjeda pemikirannya. Sejauh yang dia dengar dari Chloe, Putri Mia bukanlah tipe orang yang menggunakan kekuatan untuk memaksa orang lain menuruti keinginannya. Dan jika demikian, pasti ada makna dibalik perkataannya…

-Apakah aku sedang diuji?

Marco merasakan sedikit rasa dingin menjalar di punggungnya. Itu terlalu halus sehingga dia tidak menyadari apa yang menyeretnya. Dia menyadari bahwa dia sebenarnya telah terseret ke dalam negosiasi bisnis tanpa dia sadari. Dan sekarang setelah dia menyadarinya, negosiasi bisnis berarti bahwa di sinilah dia dapat menggunakan kata-kata sebagai senjata untuk mencapai kesepakatan.

-Perkataan Putri Mia pastinya mempunyai arti. Apakah beliau mencoba melihat apakah aku mampu menguraikan kata-kata yang beliau utarakan? Apakah ini cara beliau mencoba melihat apakah aku adalah orang yang layak untuk berniaga dengan beliau?

Marco harus memikirkannya secara mendalam. Apa sebenarnya isi kesepakatan ini yang membuat Marco ingin menandatangani kesepakatan? Apa yang dia dapatkan dari ini? Apakah ini akan menghasilkan sesuatu?

"Oh, itu benar. Diriku lupa untuk menyebutkannya…"

Tambah Mia dengan nada mencurigakan seolah dia sengaja memilih untuk tidak menyebutkan hal ini sampai saat ini.

"Diriku akan selalu membeli setidaknya jumlah minimum yang telah disepakati sebelumnya."

-Beli dalam jumlah tetap dengan harga tetap… bagaimana pun situasinya, harga tidak akan berubah… meskipun terjadi kelaparan… atau… meskipun tidak…? Hal semacam Itu.

Beberapa kondisi yang dikatakan Mia menyatu seperti potongan puzzle di benak Marco dan akhirnya dia bisa mengambil kesimpulan.

-Ini adalah produk yang tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga!!!

Segera mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya, Marco merasa takjub dan takut.

DAME DESU YOOO~
SORE WA HARAM DESU!!!

Terima Kasih Telah Singgah!

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak berupa komentar
Pertimbangkan pula untuk mendukung
Gabung ke Channel WhatsApp untuk informasi dan pembaruan
Bab Sebelumnya
Daftar Isi
Bab Selanjutnya

Posting Komentar

0 Komentar